Indonesia Jadi Pasar Game Mobile Ketiga Terbesar di Dunia: Apakah Game Lokal Bisa Mendominasi?
Mengapa Game Lokal Indonesia Masih Tertinggal?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut bahwa game lokal belum mampu bersaing karena kurangnya dukungan infrastruktur, investasi, dan ekosistem pengembang yang memadai. Asosiasi seperti IESPA tengah berupaya mendorong lahirnya pengembang-pengembang profesional agar bisa bersaing secara global.
Tren dan Perilaku Gamer Indonesia
Genre terpopuler di Indonesia antara lain battle royale, MOBA, RPG, dan simulator. Game seperti Free Fire, PUBG Mobile, dan Genshin Impact menguasai pasar. Game kini juga menjadi gaya hidup baru generasi muda, yang bercita-cita menjadi streamer, pro player, atau game developer. Survei menyebut Indonesia berada di peringkat dua dunia untuk jumlah pengguna internet yang aktif bermain game (95,4%).
Tantangan dan Peluang Game Lokal
Meski memiliki potensi pasar yang besar, game lokal hanya menyumbang 0,5% dari total pendapatan industri. Pemerintah telah menerbitkan Perpres No. 19 Tahun 2024 sebagai upaya membangun fondasi bagi industri game nasional. Selain itu, game lokal yang mengangkat budaya dan cerita rakyat Indonesia punya potensi besar untuk tampil sebagai kekuatan soft power global.
Untuk melihat perkembangan terkini dalam pasar game mobile Indonesia dan bagaimana game lokal bisa menembus dominasi asing, berbagai strategi dan penerapan kebijakan telah dilakukan oleh pemangku kepentingan.